Tambang Garam di Jateng Mengandung ‘Harta Karun’, Segini Jumlahnya
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengindikasikan adanya potensi ‘harta karun langka’ dalam hal ini lithium di wilayah Bledug Kuwu, Jawa Tengah (Jateng). Kandungan itu tepatnya ada di tambang garam milik masyarakat setempat.
Plt. Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid menyebutkan pihaknya saat ini tengah melakukan penelitian pada tambang garam masyarakat tersebut untuk mengukur potensi lithium yang terkandung di Bledug Kuwu, Grobogan, Jawa Tengah.
“Pengambilan sampel untuk analisis lithium dilakukan dengan mengambil air yang keluar dari gunung lumpur tersebut. Selain itu, sampel air juga diambil pada tambang garam tradisional. Petani garam menyalurkan air yang keluar dari gunung lumpur lalu diendapkan selama kurang lebih 2 minggu sampai mengkristal menjadi garam,” jelas Wafid saat Konferensi Pers Badan Geologi, Jumat (19/1/2024).
Dia mengatakan kegiatan analisis potensi yang dilakukan oleh Badan Geologi dengan mengambil sampel garam dari petani setempat yang merupakan air garam yang diendapkan selama kurang lebih 2 minggu. Nantinya, air yang tidak mengkristal menjadi garam itu akan dianalisis untuk diukur kandungan lithiumnya.
“Garam tersebut lalu https://gameskas138.shop/ diambil dan terdapat sisa-sisa air yang tidak mengkristal menjadi garam. Air tersebut yang diambil untuk dianalisis lithium,” tambahnya.
Lebih lanjut Wafid mengungkapkan air yang keluar pada gunung lumpur Bledug Kuwu mempunyai kadar litium 103 – 111 PPM dan boron 464 – 534 PPM. Sedangkan air sisa pada tambang garam mempunyai kadar litium mencapai 1.059 – 1.110 PPM dan boron 2.660 – 2.781 PPM.
Bukan hanya Lithium, wilayah itu juga menyimpan mineral yang disebut Boron. Boron dapat dimanfaatkan untuk teknologi bahan bakar hidrogen.
“Terdapat peningkatan kadar litium dan boron yang signifikan setelah garam mengkristal sehingga dapat menjadi sumber baru litium dan boron. Kadar litium yang tinggi tersebut menjadi rekomendasi untuk penyelidikan tahap selanjutnya yaitu eksplorasi dengan studi geofisika dan hidrogeologinya,” tandasnya.