Guatemala menjadi salah satu negara yang enggan mencari utang ke Taiwan. Otoritas di negara itu enggan mencari dana murah untuk membangun proyek-proyek di negaranya.
Pemerintah Guatemala menyatakan, https://linkalternatifkas138.shop/ cenderung ingin mendapatkan dana dari investasi dan perdagangan. Sebab, mereka mengungkapkan tak ingin seperti negara tetangganya, Honduras.
Honduras meninggalkan Taiwan dan beralih ke China bulan lalu setelah meminta bantuan hampir $2,5 miliar. Sebagaimana diketahui Taiwan dan China merupakan negara yang sering bersitegang.
Menteri Ekonomi Guatemala Janio Rosales menjelaskan, negaranya tak memiliki masalah utang dengan Taiwan, tetap menginginkan neraca perdagangan yang seimbang, karena selama ini defisit dengan negara yang diakui China itu.
“Kami ingin memiliki perdagangan seimbang yang lebih baik, jadi yang kami promosikan adalah untuk lebih banyak investasi dari perusahaan Taiwan dan memperluas kerja sama antara kedua negara. Ini merupakan aliansi yang hebat,” katanya dikutip dari Reuters, Senin (24/4/2023)
Taiwan dan China selama bertahun-tahun saling melontarkan tuduhan telah mencari pengakuan diplomatik dengan menjual paket bantuan lunak. Tetapi Taipei mengatakan tidak akan menggunakan “diplomasi dolar” untuk bersaing dengan Beijing.
Gubernur bank sentral Guatemala Alvaro Gonzalez Ricci juga telah membuat pernyataan bahwa negaranya tengah mencari dana miliaran dolar dari Taiwan, seperti Honduras.
“Saya pikir kita bisa memintanya je Taiwan, tapi bukan free money. Mungkin mereka bisa menggunakan investasi di sejumlah surat berharga, misalnya, dan mencari proyek-proyek berjangka 25 tahun, 30 tahun, bukan hanya sekedar donasi untuk proyek jangka pendek,” tegasnya.
China memandang Taiwan sebagai salah satu provinsinya yang tidak berhak atas perangkap negara, pandangan yang sangat dibantah oleh pemerintah di Taipei.
China juga mengkritisi kehadiran Presiden Guatemalan Alejandro Giammattei di forum investasi Taiwan. Taiwan President Tsai Ing-wen juga telah berkunjung ke Guatemala awal bulan ini.
“Kami mendengarnya di berita, tetapi kami fokus pada solusi yang kami butuhkan untuk negara kami,” kata Rosales tentang komentar China.