Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Kamis (30/3/23) menguat, naik 0,13% menjadi 6.848,50.
Pada pukul 09.03, indeks terus menguat 0,34% ke level 6.862,36. Perdagangan menunjukkan terdapat 224 saham menguat, 113 saham turun sementara 198 lainnya mendatar.
Perdagangan juga mencatatkan sebanyak 995 juta saham terlibat dengan nilai perdagangan baru mencapai Rp 516 miliar.
Pasar saham Indonesia, IHSG kembali mengalami penguatan sejak pengumuman The Federal Reserve (The Fed) pada Kamis (23/3/2023) lalu.The Fed hanya menaikkan 25 basis poin menjadi 4,75% – 5%, dan membuka peluang untuk tidak lagi menaikkan suku bunga.
Sentimen positif dari Wall Street yang melesat, dan aliran modal masuk yang cukup besar pasca kolapsnya Silicon Valley Bank (SVB) juga menjadi faktor pendorong kenaikan IHSG.
Data dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) menunjukkan bahwa sejak akhir Februari hingga 10 Maret lalu, terjadi capital outflow sebesar Rp 8 triliun. Namun, arah angin berbalik sejak SVB kolaps, hingga 27 Maret terjadi inflow nyaris Rp 9 triliun. Dengan demikian, sepanjang bulan ini hingga Senin lalu, aliran modal berbalik masuk sekitar Rp 780 miliar.
Capital inflow yang cukup besar pasca kolapsnya SVB tersebut menjadi salah satu faktor yang menjaga kinerja pada pasar saham. Investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih (net buy) Rp 2,6 triliun di pasar reguler sejak 10 Maret hingga Rabu kemarin. Jika digabungkan pasar nego dan tunai nilainya sebesar Rp 1,8 triliun. Sebelum SVB kolaps, sepanjang Maret investor asing tercatat melakukan jual bersih sekitar Rp 200 miliar di pasar reguler.
Total aliran modal masuk ke pasar obligasi dan saham sejak SVB kolaps lebih dari Rp 10 triliun, yang berdampak pada kinerja IHSG yang terus menguat.
Selain itu, sentimen positif dari Wall Street yang melesat memberikan dampak positif bagi pasar saham Asia, termasuk IHSG. Kondisi perekonomian dalam negeri yang masih cukup bagus, ditambah jika inflasi selama bulan Ramadhan bisa dikendalikan, maka kepercayaan investor asing terhadap fundamental Indonesia tentunya akan meningkat.
Meskipun The Fed diprediksi tidak akan menaikkan suku bunga, bahkan banyak yang memprediksi akan dipangkas tahun ini, tetapi IHSG mampu menguat signifikan, yang menunjukkan adanya kepercayaan dari pelaku pasar terhadap kondisi ekonomi Indonesia yang positif.