Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel di Indonesia selama Januari 2023 turun 8,38 poin ke 35,53% dibandingkan bulan sebelumnya. Khusus hotel berklasifikasi bintang okupansinya mencapai 44,86%, turun 12,04 poin dibandingkan Desember 2022.
Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengungkapkan, momen awal tahun kerap terlihat penurunan okupansi. Hal ini memang terjadi setiap tahunnya.
“Kuartal 1 itu memang low season, secara YoY udah pasti penurunan karena memang kontribusi kegiatan dari perspektif industri hotel, mayoritas kontribusi dari kegiatan MICE korporat atau pemerintah mereka baru mulai gerak di kuartal II, bukan kuartal I,” katanya kepada CNBC Indonesia, Kamis (2/2/2023).
Meskipun ada beberapa tanggal merah di awal tahun seperti Tahun Baru China, namun hal itu hanya membantu sedikit saja, sedangkan kontribusi terbesar tetap ada di kegiatan pemerintah. Sayangnya, di awal tahun anggaran kerap belum turun.
Meski ada momen liburan pergantian tahun, namun kata dia, Januari hanya menikmati sisa musim liburan. Karena itu tak berdampak untuk mendongkrak permintaan.
“Januari itu memang masuk low season walau ada beberapa hari yang masuk ke dalam libur, Chinese New Year (Tahun Baru China) salah satunya. Tapi secara umum kuartal I low season,” sebut Maulana.
“Libur sekolah pun selesai, semua sudah berkegiatan normal,” pungkasnya.