Silicon Valley Bank (SVB) menyatakan kolaps pada Jumat (10/3/2023), ini memicu kekhawatiran akan dampak ‘pahit’ dari Krisis Keuangan 2008/2009 di Amerika Serikat (AS) bakal terulang tahun ini.
Fenomena ini menandai kegagalan bank terbesar kedua di AS dalam sejarah. Investor khawatir beban SVB akan membengkak dan mengalami kesulitan pembayaran mengingat tingginya suku bunga saat ini.
Diketahui, SVB ini memiliki aset mencapai US$ 209 miliar pada saat keruntuhannya. Bahkan setelah disesuaikan dengan inflasi, asetnya hanya tertinggal dari Washington Mutual, yang memegang aset US$ 434 miliar ketika gagal pada tahun 2008. Berikut rinciannya.
Kegagalan besar lainnya di daftar teratas tersebut telah memicu perubahan besar di dunia perbankan. Aset dan operasi Washington Mutual yang gagal, pemberi pinjaman hipotek utama AS, diakuisisi oleh JPMorgan Chase pada tahun 2008 pada puncak krisis keuangan.
Kegagalan Continental Illinois pada tahun 1984, pada saat itu merupakan kegagalan bank terbesar dalam sejarah AS, membuat badan-badan federal memberikan dukungan yang tidak biasa kepada para kreditur, sehingga menimbulkan ungkapan “terlalu besar untuk gagal”.