IHSG Kurang Stamina, 21 Saham Ini Sudah Sentuh ARB

Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Beberapa saham terpantau ambles dan sudah menyentuh auto reject bawah (ARB) pada perdagangan sesi II Kamis (30/3/2023), saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melemah.

Hingga pukul 14:28 WIB, setidaknya ada 21 saham yang ambles dan sudah menyentuh ARB.

Berikut saham-saham yang ambles parah dan sudah menyentuh ARB pada perdagangan sesi II hari ini.

Saham emiten pengelola bioskop CGV Cinema yakni PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) menjadi saham yang paling parah koreksinya pada sesi II hari ini yakni mencapai 6,99% ke posisi Rp 2.660/saham. Saham BLTZ juga sudah menyentuh ARB.

Tak hanya itu saja, beberapa saham IPO 2023 juga masuk ke jajaran saham ARB hari ini, seperti saham PT Aviana Sinar Abadi Tbk (IRSX), PT Saptausaha Gemilangindah Tbk (SAGE), PT Hillcon Tbk (HILL), dan PT Lini Imaji Kreasi Ecosystem Tbk (FUTR).

Ke-21 saham tersebut terkoreksi parah dan sudah menyentuh ARB saat IHSG melemah 0,4%. Adapun volatilitas ke-15 saham tersebut juga masih cenderung tinggi.

IHSG terkoreksi setelah selama dua hari beruntun bergerak menghijau. Selain itu, volatilitas pasar global yang juga masih cenderung tinggi juga membuat pergerakan IHSG belum terlalu stabil. Namun, pergerakan pada pekan ini cenderung lebih dari dari pekan lalu.

Investor cenderung wait and see jelang rilis data final dari pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat (AS) periode kuartal IV-2022 yang akan dirilis malam nanti waktu Indonesia.

Di lain sisi, meski sentimen dari krisis perbankan global sudah mulai mereda tetapi beberapa investor masih khawatir bahwa krisis tersebut belum dikatakan usai.

Bahkan, salah satu pejabat bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) juga berkata demikian. Presiden The Fed Minneapolis, Neel Kashkari dalam wawancaranya dengan CBS mengatakan para pejabat The Fed memantau dampak kejatuhan sektor perbankan “dengan seksama”.

Ia juga menegaskan sistem perbankan saat ini resilien dan sehat, memiliki modal yang kuat dan likuiditas yang cukup memadai serta mendapat dukungan penuh dari The Fed dan regulator lainnya.

Meski demikian, Kashkari mengakui masih akan ada tekanan di sektor perbankan.

“Saya tidak mengatakan semua tekanan sudah hilang, saya memperkirakan proses ini memerlukan waktu beberapa saat. Tetapi secara fundamental. sistem perbankan sehat,” kata Kashkari sebagaimana dilansir CNBC International.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*