Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya menjenguk korban penganiayaan Mario Dandy Satriyo di Rumah Sakit Mayapada, Jakarta Selatan. Dia menerima kabar kondisi D mulai membaik.
“Alhamdulillah keadaan D membaik dengan cepat bahkan lebih cepat dari yang diperkiraan tim dokter sebelumnya. Ini adalah pertanda yang sangat menggembirakan,” kata Gus Yahya di Rumah Sakit Mayapada, Jakarta Selatan, Ahad, 26 Februari 2023.
Ketua PBNU itu mendapatkan informasi ventilator untuk membantu pernapasan D sudah dilepas. Korban diketahui kesulitan bernapas setelah koma.
Gus Yahya tidak masuk ke ruang ICU tempat D dirawat. Dia hanya menemui sanak keluarga korban dan tim medis yang menjelaskan keadaan pasien.
Menurut dia, pihak keluarga bersikap sabar menghadapi masalah ini. Petinggi Nahdlatul Ulama itu berharap kejadian seperti ini tidak terulang. “Insya Allah menjadi pahala tersendiri yang akan membantu David, dan khususnya keluarga. Insya Allah akan menemui kebaikan nantinya,” tutur Gus Yahya.
Sebelumnya, Mario Dandy Satriyo melakukan penganiayaan terhadap D pada 20 Februari 2023. Video kekerasan fisik terhadap korban tersebar di media sosial.
Motif penganiayaan diduga karena sakit hati, karena pacar Mario berinisial AGH diduga diperlakukan secara tidak menyenangkan oleh korban. Kemudian pelaku mengajak temannya, Shane Lukas, untuk merekam penganiayaan tersebut dengan ponsel Mario.
Perempuan berinisial AGH masih berstatus sebagai saksi. Dia saat itu ikut dengan Mario dan Shane ketika penganiayaan terjadi.
Menurut keterangan Kapolres Jakarta Selatan Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi, AGH sempat meminta Mario Dandy agar menyelesaikan masalahnya dengan D secara baik-baik. AGH merupakan mantan pacar dari korban. Usai penganiayaan, AGH, kata Ade Ary, ikut menolong korban bersama saksi lain.
Polres Jakarta Selatan telah menetapkan Mario Dandy dan Shane sebagai tersangka dan menahannya. Polisi menyita sejumlah barang bukti seperti rekaman CCTV dan rekaman dari ponsel milik Mario.