Anies Kuasai Medsos, Prabowo Banjir Kritikan Netizen Soal Ini
Debat capres terakhir yang digelar pada Minggu (4/2) malam kemarin ramai dibahas di media sosial. Netizen berbondong-bondong mengomentari adu gagasan ketiga capres terkait isu Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Manusia, dan Inklusi.
Laporan terbaru Drone Emprit menunjukkan capres nomor urut 1 Anies Baswedan konsisten mendominasi obrolan di media sosial X. Datanya dibagikan pendiri Drone Emprit Ismail Fahmi melalui akun X personalnya.
“Sejak awal debat https://172.104.163.244/ hingga akhir periode analisis, volume percakapan tentang Anies selalu paling tinggi, diikuti oleh Prabowo dan Ganjar,” kata dia, dikutip Senin (5/2/2024).
Data obrolan netizen terkait ketiga capres dikumpulkan selama debat berlangsung sejak pukul 19.00 hingga 22.00 WIB.
Anies Baswedan menghimpun 160.426 mention atau meraup 45% total obrolan yang dianalisa. Selanjutnya di urutan kedua Prabowo Subianto mengumpulkan 100.554 mention atau 28% volume obrolan.
Terakhir, Ganjar Pranowo meraup 95.276 mention atau 27% percakapan netizen menyangkut debat capres kelima 2024.
Anies juga berhasil mengumpulkan sentimen positif terbanyak, yakni 86%. Ia mendapat 6% sentimen negatif dan 8% sentimen netral.
Beberapa opini positif terhadap Anies Baswedan terkait dengan opininya soal bansos plus untuk rakyat, sindiran ke Prabowo soal perekonomian dikuasai segelintir orang, serta tindakannya menggunakan bahasa isyarat dalam pembukaan debat.
Prabowo lebih banyak mendapat sentimen negatif, yakni 48% berbanding dengan sentimen positif sebanyak 43%. Sentimen netral yang didapatkan sebanyak 9%.
Prabowo kerap dikritik karena banyak sepakat dengan Anies. Selain itu juga terkait pernyataan ‘orang yang pengen internet gratis otaknya lamban’. Hal itu sempat dipertanyakan oleh Ganjar, meski diluruskan Prabowo bahwa internet gratis penting, tetapi lebih penting makan gratis.
Sementara itu, sentimen positif untuk Prabowo didominasi janjinya membangun 300 Fakultas Kedokteran di Indonesia, gagasannya soal Rumah Sakit modern, hingga strategi melakukan transformasi bangsa.
Terkahir, Ganjar juga mendapat banyak sentimen positif sebesar 72%. Sentimen negatifnya 14% dan sentimen netralnya 14%.
Sentimen positif untuk Ganjar didorong oleh opininya soal inklusi perempuan dan disabilitas, komitmen mengkaji ulang UU Cipta Kerja, serta keberaniannya mengangkat isu kasus Butet Kertarajasa.