Ada transaksi saham PT Lippo General Insurance Tbk (LPGI) dalam jumlah besar di pasar negosiasi ketika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat pada perdagangan Rabu (29/3/2023).
Berdasarkan penelusuran CNBC Indonesia, transaksi negosiasi jumbo saham LPGI difasilitasi oleh Mirae Asset Sekuritas Indonesia yang memiliki kode broker YP. Adapun nilai transaksi yang terjadi mencapai Rp 1,22 triliun, dengan volume perdagangan sejumlah 187.756.800 lembar saham, sebanyak 3 kali transaksi.
Belum diketahui secara pasti siapa investor yang melakukan transaksi jumbo tersebut dan untuk keperluan apa. Selain YP, Credit Suisse Sekuritas Indonesia juga tercatat melakukan transaksi nego saham LPGI senilai Rp 839,22 miliar. Volume perdagangan yang ditransaksikan mencapai 128.361.800 lembar saham, sebanyak 1 kali transaksi.
Jika di total, nilai transaksi di saham LPGI pada pasar negosiasi mencapai Rp 2,05 triliun. Angka ini menjadi nilai transaksi negosiasi terbesar pada perdagangan hari kemarin.
Sebelumnya, misteri transaksi negosiasi di pasar modal Indonesia mulai terkuak, ketika Macquarie Sekuritas Indonesia, dimana melibatkan 4 saham dengan transaksi mencapai Rp 55,85 miliar.
Adapun 4 saham yang ditransaksikan di pasar negosiasi oleh Macquarie Sekuritas, yakni PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan PT United Tractors Tbk (UNTR).
Di saham AKRA, tercatat ada transaksi senilai Rp 26,18 juta, dengan volume perdagangan sebanyak 17.000 lembar saham sejumlah 1 kali transaksi. Sementara di BMRI, transaksi yang terjadi senilai Rp 9,69 miliar sejumlah 952.749 lembar saham sebanyak 1 kali transaksi.
Sedangkan di saham TLKM terjadi transaksi senilai Rp 42,84 miliar sejumlah 10.575.900 lembar saham, sebanyak 6 kali transaksi. Terakhir UNTR terjadi transaksi senilai Rp 3,27 miliar sejumlah 115.000 lembar saham sebanyak 3 kali transaksi.
Patut diketahui, pada perdagangan kemarin, terjadi transaksi jumbo di pasar negosiasi senilai Rp 2,29 triliun. Ada sebanyak 593 kali transaksi dengan volume perdagangan mencapai 1,99 miliar pada 29 Maret 2023. Meskipun terjadi transaksi tersebut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tetap berada di jalur hijau dengan parkir naik 1,17% atau 79 poin di level 6.839.
Akhir-akhir ini memang marak transaksi jumbo misterius di pasar negosiasi yang nilainya mencapai triliunan rupiah. Sebelumnya, pada Senin (27/3) juga ada transkasi senilai Rp 1,05 triliun di pasar negosiasi. Terdapat sebanyak 639 kali transaksi dengan volume perdagangan mencapai 2,18 miliar saham. IHSG saat itu tercatat turun 0,79% atau 53,5 poin ke level 6.708
Kemudian, pada akhir pekan lalu, pada 24 Maret 2023 sebesar Rp 3,3 triliun. Terdapat sebanyak 658 kali dengan volume perdagangan mencapai 4,2 miliar saham. Meskipun demikian, IHSG saat itu berada di jalur hijau, bahkan naik 1,06% atau 70,6 poin ke level 6.762.
Lalu, pada Rabu (15/3) juga tercatat ada transaksi negosiasi senilai Rp 4,23 triliun. Terdapat sebanyak 728 kali transaksi dengan volume perdagangan mencapai 2 miliar lembar saham. Ketika itu, IHSG juga mengalami penurunan yang signifikan yakni 1,91%, bahkan sempat jeblok hingga di atas 2% pada titik terendahnya.
Sehari kemudian pada perdagangan Kamis (16/3/2023), lagi-lagi ada transaksi jumbo di pasar negosiasi senilai Rp 623 miliar. Terdapat sebanyak 929 kali transaksi dengan volume perdagangan mencapai 812 juta lembar saham. Pada perdagangan hari itu IHSG jeblok hingga 2,33%.
Seperti diketahui, pasar negosiasi belakangan tengah menjadi sorotan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Regulator pasar modal tersebut mengaku akan memperketat pengawasan transaksi negosiasi demi meminimalisir praktek goreng-menggoreng saham.
OJK mengatakan akan mengawasi seluruh transaksi di bursa saham lebih ketat. Termasuk, pengawasan untuk transaksi di pasar negosiasi. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Inarno Djajadi mengatakan, pihaknya akan mengawasi semua jenis transaksi di setiap pasar yang ada.